Medan, 06/5 – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai tindakan Polda Sumatera Utara (Sumut) melakukan nonaktif terhadap Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan dari jabatannya sebagai langkah positif terkait penembakan yang menyebabkan meninggal dunia remaja berinisial MS yang diduga pelaku tawuran.
“Menurut saya, ini langkah positif sebagai catatan karena untuk menjamin bahwa semua proses yang kami lakukan tidak ada pengaruh dari kapolres,” ujar Anggota Kompolnas Choirul Anam di Medan, Selasa.
Ia mengatakan dengan tidak aktif Kapolres Pelabuhan Belawan yang dilakukan pihak Polda Sumut itu juga sebagai langkah untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi.
Menurut dia, tindakan yang dilakukan pihak Polda Sumatera Utara patut menjadi panutan untuk semua polda atau polres yang lain.
Termasuk, kata Anam, ketika Kompolnas datang ke Polda Sumatera Utara sangat terbuka yang dinilai sebagai langkah positif jaminan proses tersebut dalam menunjukkan akuntabilitas dan transparansi institusi.
Ia menjelaskan pihaknya masih melakukan penelitian secara detail terkait penembakan yang dilakukan Kapolres Belawan tersebut, sehingga dapat diketahui persoalan sebenarnya.
“Kalau ada ancaman tindakan seperti apa, tindakan terukur apa tidak, kalau terukur bagaimana akuntabilitas pertanggungjawaban dalam terkait pelaporan penggunaan senjata dan lainnya, itu yang kami dalami,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Polda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengatakan kronologi tindakan penembakan yang menyebabkan terduga pelaku tawuran remaja berinisial MS, berawal dari tawuran antarkampung di kawasan Kecamatan Medan Labuhan, Medan, hingga sampai tol pada Minggu (4/5) dini hari.
“Ketika itu Kapolres melintasi tol, terjadi pelemparan terhadap beberapa kendaraan yang melintasi di tempat tersebut,” kata dia.
Ia mengatakan kemudian Kapolres Pelabuhan Belawan tersebut turun di lokasi untuk melerai tindakan tawuran itu, tetapi masyarakat itu melakukan perlawanan
“Sehingga, Kapolres melakukan diskresi menembak kerumunan masyarakat yang mencoba mengganggu sekitar tol, ada korban. Kami turut berduka cita karena ada yang meninggal tadi pagi di rumah sakit,” ucapnya.
Kemudian dilakukan penyisiran oleh Polres Pelabuhan Belawan yang dapat mengamankan kelompok yang diduga melakukan penghadangan dan tawuran sebanyak 20 orang.
“Dari 20 orang tersebut, ada 14 orang positif ganja,” ujarnya.
Dia menyebut sebanyak dua orang yang tertembak remaja berinisial MS yang meninggal dunia, dan satu orang berinisial B masih dilakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.
(antara)